Pada Sabtu (24/7) lalu, Parakerja merayakan Hari Anak Nasional dengan melaksanakan webinar bertema “Pengenalan dan Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus”, yang dilaksanakan pada platform Zoom Meeting. Webinar ini merupakan wadah edukasi para orang tua dalam penanganan anak berkebutuhan khusus di masa pandemi serta pentingnya memberikan dukungan dalam proses tumbuh kembang anaknya.
Acara webinar ini menghadirkan tiga orang narasumber yang ahli dalam bidangnya serta memiliki latar belakang kehidupan yang berkaitan dengan anak berkebutuhan khusus. Mereka adalah Yul Everi, pendiri Lembaga Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Putrakami, yang menaungi empat SLB di Kepulauan Riau; Effy Nofita, psikolog Pusat Layanan Autis Provinsi Kep. Bangka Belitung; dan Sri Lestari, kepala SLB Negeri 2 Jakarta yang telah mendedikasikan dirinya selama 37 tahun untuk anak berkebutuhan khusus.
Sesi pertama bersama Yul Everi, memberikan pemaparan mengenai pengenalan anak berkebutuhan khusus. Pembicaraan difokuskan pada autisme, ADHD, disabilitas intelektual, Down Syndrome, Tuli, tunadaksa, dan kesulitan belajar. serta setiap anak memiliki hak untuk belajar dan tumbuh berkembang menjadi generasi penerus bangsa.
Menurut pendapat Yul Everi, tantangan mengajar di SLB selama masa pandemi adalah awalan dimana orang tua masih takut untuk pergi ke sekolah disebabkan PPKM darurat yang sedang berlangsung. Kendala terbesar yang dialami SLB adalah meyakinkan para orang tua bahwa anak akan tetap bisa mendapatkan pembelajaran secara maksimal walau secara daring. Hal yang harus dikembangkan SLB adalah sistem yang terbuka dan melek teknologi sehingga memudahkan proses belajar mengajar di situasi pandemi yang sedang berlangsung ini.
Selanjutnya, pada sesi materi kedua bersama Effy Nofita, psikolog Pusat Layanan Autis Bangka Belitung memberikan materi yang berjudul Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus di Rumah. Materi ini berfokus kepada aspek-aspek dan faktor pendukung pada anak berkebutuhan khusus. Effy Nofita mengatakan bahwa para orang tua harus melakukan deteksi dini agar anak berkebutuhan khusus mendapatkan penanganan profesional. Selain itu dalam pembelajaran daring, sebaiknya orang tua melakukan pembelajaran secara langsung seperti komunikasi dua arah, memanfaatkan informasi, merencanakan belajar anak, melatih anak mengambil keputusan, konsultasi anak dengan profesional dan yang paling terpenting adalah selalu mengawasi kegiatan anak saat berkegiatan.
Selanjutnya, pada sesi materi terakhir bersama Sri Lestari, kepala SLB Negeri 2 Jakarta memberikan materi mengenai proses belajar di SLB selama masa pandemi. Materi berfokus kepada dampak COVID-19 yang memberikan pengalaman baru bagi kehidupan manusia sehingga memunculkan kreativitas baru serta inovasi agar para pengajar SLB maupun pelajar SLB bisa menyesuaikan pembelajaran maupun kegiatan lain secara online. Selain itu Sri Lestari memberikan pemaparan terkait akan apa yang harus dilakukan, metode pembelajaran, serta pola-pola pembejaran yang efektif secara virtual.
Menurut pendapat Sri Lestari, tantangan dalam mengajar di SLB Negeri 2 Jakarta pada awalnya para orang tua mengeluh karena kendala tidak memiliki HP, kuota maupun uang. Setelah lama beradaptasi SLBN 2 menemukan kelancaran dalam belajar dengan membelikan hp, mengajarkan penggunaan hal-hal yang mendukung pendidikan dan menemukan pola belajar yang mendukung pembelajaran secara daring. Walaupun SLB Negeri 2 Jakarta menjadi episentrum pandemic di area Jakarta Selatan, namun setelah melakukan evaluasi pembelajaran, akhirnya ditemukanlah solusi terbaik untuk melanjutkan pembelajaran secara daring.
Setelah pemberian materi dari 3 narasumber, acara webinar dilanjutkan dengan sesi diskusi yang di moderatori oleh CEO Parakerja, Rezki Achyana. Banyak peserta yang antusias dengan materi yang disampaikan sehingga terkumpul banyak pertanyaan akan hal seputar anak berkebutuhan khusus. Seusai para narasumber menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh moderator, sampailah ke penutupan acara dan pengumuman 2 penanya terbaik.
Tiga orang narasumber pada webinar Pengenalan dan Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus ini menginspirasi kita bahwa anak berkebutuhan khusus sama dengan anak umumnya, mereka dapat tumbuh berkembang selama diberikan pengenalan dan penanganan yang tepat bagi mereka.
Parakerja kini sudah memiliki aplikasi yang tersedia di android, yang bertujuan untuk mengedukasi lebih banyak orang non disabilitas agar paham mengenai disabilitas. Fitur yang tersedia dalam aplikasi ini seperti fitur konsultasi, belajar bahasa isyarat Indonesia (Bisindo), serta banyak fitur lain dan fitur baru yang segera akan datang. Yuk download aplikasinya di Google Play! (*)